TEORI DAN TINGKATAN SIKAP

A. Teori-teori Sikap

a. Teori belajar dan penguatan

Pembelajaran sosial dalah proses dimana kita mengadopsi informasi baru, tingkah laku, atau sikap dari orang lain. Clasisical conditioning adalah bentuk dasar dari pembelajaran dimana satu stimulus, yang awalnya netral menjadi memiliki kapasitas untuk membangkitkan reaksi melalui pemasangan yang berulang pada stimulus lain atau satu stimulus menjadi sebuah tanda bagi kehadiran yang lain. Menurut riset yang di lakukan Artur Staat menggunakan prosedur classical conditioning, sikap adalah ekuivalen dengan satu respon bersyarat yakni sesuatu yang dapat ditimbulkan dengan mengenalkan suatu rangsangan bersyarat.

b. Teori konsisten kognitif

Berfokus pada keberadaan sikap dan mencoba menjelaskan bagaimana komponen-komponen sikap sesuai satu sama lainnya.

a) Teori kesimbangan Fritz Heider ( 1946,1958). Pada dasarnya teori ini berkaitan dengan bagaimana sikap berkenaan dengan orang-orang dan objek sikap yang konsisten. Terdapat 3 elemen yaitu:

· Perceiver (p)

· Orang lain (o)

· Obyek lain (x)

Ketiga elemen tersebut membentuk suatu kesatuan yang bisa membentuk suatu kombinasi yang menghasilkan hubungan balance dan imbalance. Kondisi imbalance akan menimbulkan tension (ketegangan) dan timbullah tekanan yang mendorong untuk mengubah organisasi kognitif sedemikian ruoa sehingga tercapai balance. Heider membedakan dua tipe hubungan yaitu; unit relationship dan affective relationship.

b) Teori disonasi kognitif Leon Festinger (1975). Pandangan dasar teori ini adalah jika seseorang mempunyai dua kognisi secara silmutan dan saling terkontradiksi, maka orang tersebut akan mengalami disonisasi kognitif. Terdapat 3 cara pengurangan disonasi yaitu:

· Mengubah elemen tingkah laku

· Mengubah elemen kognitif lingkungan

· Menambah elemen kognitif baru

Terdapat 4 faktor yang diperlukan agar perilaku yang bertentangan dengan sikap menghasilkan disonasi:

· Kebebasan untuk memilih

· Komitmen

· Akibat yang tidak menyenangkan

· Tanggung jawab pribadi

c. Teori persepsi diri

Adalah teori yang menarik kesimpulan tentang sikap kita melalui pengamaan terhadap perilaku kita. Teori ini menggambarkan proses yang lebih netral dan pasif dimana individu secara sederhana merubah persepsi mereka tentang sikap mereka jika suatu alasan eksternal.

d. Teori presentasi diri

Yaitu orang akan berusaha mempertahankan kesan yang positif dihadapan orang lain sehingga berperilaku tidak konsisten dengan sikapanya mungkin menimbulkan diskrepansi atau kesenjangan dengan konsep diri yang dimilikinya.

e. Teori komprensif tentang perubahan sikap

· Persuasi merefleksi analisis yang cermat dan pertimbangan mengenai informasi relevan ( systematic processing).

· Hanya melakukan proses kognitif sederhana daripada analisis secara cermat terhadap informasi secara relevan (heuristic processing).

· Pemorosesan informasi secara sistematik dan hati-hati ( route central).

· Adanya penggunaan strategi heuristic yang simple untuk mengevaluasi pesan cepat dan efisien ( peripheral route).

· Membentuk atau merubah sikap melalui komunikasi persuasif.

B. TINGKATAN SIKAP

Berbagai tingkatan menurut Notoatmodjo (2003) tediri dari :

1 Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa seseorang ingin dan memperhatikan stimulus yang diberikan oleh obyek.

2 Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3 Menghargai (Valuting)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap.

4 Bertanggung jawab (Responsile)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.







Comments

Popular posts from this blog

TEORI KOMUNIKASI MODEL SHANNON DAN WEAVER

PEMBIDANGAN HUKUM BESERTA CONTOHNYA

Contoh Makalah Disorganisasi Keluarga (Perceraian)